Agus Tri Pangestu -
10214512
1EA19
1.
Sigmud feud seorang ahli
psikoanalisa berpendapat bahwa terdapat 3 macam kecemasan yang menimpa manusia.
Antara lain:
a) Kecemasan objektif atau Kenyataan
Kecemasan
obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu
bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang
yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan
mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi
kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada di dekat dengan benda- benda
tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
contohnya 1. seorang anak yang
takut akan kegelapan.
2. seseorang yang cemas akan
serangga.
b)
Kecemasan
Neurotis (saraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah.
Sigmund freud sendiri membagi kecemasan ini menjadi 3 bagian :
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah.
Sigmund freud sendiri membagi kecemasan ini menjadi 3 bagian :
·
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian
diri dengan lingkungan.Kecemasan semacam
ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa
sesuatu yang hebat akan terjadi.
·
Bentuk ketakutan yang tegang dan
irasional (phobia). Sifat khusus dari pobia adalah bahwa, intensitif ketakutan
melebihi proporsi yang sebenarnya dari objek yang ditakutkannya. seperti contoh
kasus yang saya alami, bahwa setiap melihat atau bahkan menuliskan buah
“nanas”, maka bulu kuduk saya akan berdiri dan merinding dibuatnya.
·
Reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi
ini munculnya secara tiba-tiba tanpa adanya provokasi yang tegas.
c) Kecemasan
Moral
Kecemasan moral
disebabkan karena pribadi seseorang . Tiap pribadi memiliki bermacam macam
emosi antar lain: iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, dan lain lain.
Sifat sifat seperti itu adalah sifat sifat yang tidak terpuji , bahkan
mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa.
contohnya, seseorang yang merasa kecantikannya ditandingi oleh lawannya, oleh
karena itu ia merasa dengki, ataupun membencinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar